Hal ini perlu dijelaskan ke calon pembeli, kapasitas produksi Anda dan order minimalnya. Termasuk lead-time standar dalam melayani order, persyaratan pengiriman, titik pengiriman dan sebagainya. Jelaskan bagaimana distribusi yang Anda miliki yang Anda miliki untuk melayani mereka. Tentang kemampuan teknik dalam memberikan pelayanan.
6. Jangan lupa melampirkan portofolio produk
Baca Juga:
Proteksi Kendaraan dengan Asuransi Mobil, Begini Cara Membelinya di Roojai
Anda sangat perlu menginfokan portofolio produk Anda yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Portofolio sama dengan track record.
Anda sebaiknya memasukkan nama perusahaan top yang pernah bekerja sama dengan Anda dan pengalaman kemitraan sukses yang Anda miliki. Ini akan membantu membangun citra perusahaan Anda di mata pembeli juga.
Sebutkan perusahaan-perusahaan top yang pernah Anda layani. Sebutkan juga contoh-contoh klien loyal yang rutin Anda pasok atau menjadi mitra bisnis Anda. Juga kirimlah sampel produk Anda. Mengirim sampel lebih cepat dari tahap ini tidak akan membantu.
Baca Juga:
Membantah Mitos: 5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses bagi Si Introvert
7. Aktif melakukan follow up
Follow up itu sangat penting. Kalau Anda sudah telpon atau kirim email pertama guna memberikan penawaran dan ternyata seminggu setelahnya belum ada khabar atau respon dari mereka, segera kirim email atau call untuk follow up.
Tanyakan dengan sopan dan bersahabat. Dengan banyaknya email yang diterima dan kesibukan pembeli, ada kemungkinan email Anda terabaikan. Jangan bosan untuk tanya namun dengan sopan, dan jangan meneror atau membuat mereka tidak nyaman. Kalau toh sekarang gagal, bukan tak mungkin kedepan akan menjadi klien Anda. [Ss/JP]