Kaltara.WahanaNews.co, Tarakan - Sebagai upaya untuk mensosialisasikan pentingnya pengembangan dan pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dari lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara menggandeng Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kaltara untuk menggelar diskusi dan sosialisasi. Kegiatan ini membahas pentingnya keterampilan menulis naskah dan pengambilan gambar video sesuai dengan kaidah jurnalistik yang baik dan benar.
Acara Sosialisasi Pengembangan Dan Pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat atau KIM yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi Dan Informatika Diskominfo Kaltara tersebut, turut hadir Perwakilan Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI, Ketua IJTI Kaltara.
Baca Juga:
Inspektorat dan Diskominfo Malang Raya Gandeng PWI Sosialisasikan Pencegahan Antikorupsi
Serta Perwakilan Bidang Informasi Dan Komunikasi Publik Diskominfo Lima Kabupaten Kota Se Kaltara.
Acara Dialog yang diberi tema “Peran Kim Dalam Dismenisasi Informasi Di Provinsi Kalimantan Utara” berlangsung di salah satu hotel yang ada di Tarakan Senin Pagi, ( 25/11/2024).
Dalam acara dialog dan diskusi bersama ini, menekankan bahwa keberadaan komunitas informasi masyarakat kim dibawah pengawasan diskominfo oleh masing-masing daerah, dinilai sangat penting, bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi masyarakat sehingga bisa mencegah penyebaran berita hoax ditengah masyarakat.
Baca Juga:
Kalimantan Timur Raih Peringkat Tiga Besar Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2024
Jufri selaku kepala bidang informasi dan komunikasi publik diskominfo kaltara mengungkapkan bahwa, “nantinya dengan adanya komunitas informasi masyarakat atau kim ini, diharap mampu memberikan pengetahuan yang baik khususnya kepada masyarakat tentang pentingnya kaidah jurnalistik sebuah informasi sebelum menjadi konsumsi publik”Ujarnya.
“Melalui pembinaan dan pemberdayaan diharapkan dapat terjadi proses peningkatan kesadaran akan pentingnya informasi, peningkatan akses dan pendayagunaan informasi melalui KIM,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, informasi saat ini telah menjadi barang yang paling berharga sehingga untuk memperoleh dan mengelola informasi tentunya butuh partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri. Sehingga diperlukan adanya pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan paradigma komunikasi dengan masyarakat bukan lagi komunikasi untuk masyarakat.