Gubernur berharap dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah (pusat), regulator, perbankan, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat, dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Kaltara yang berkelanjutan, khususnya dalam upaya menjaga optimisme konsumsi dan akselerasi investasi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma mengatakan, perekonomian Kaltara pada 2024 ini diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan positif lebih tinggi daripada capaian 2023. Kondisi tersebut didorong oleh kuatnya lapangan usaha Industri Pengolahan, yaitu pada komoditas crude palm oil (CPO), plywood, dan pulp.
Baca Juga:
Program Magang Gemilang: Cetak Tenaga Kerja Terampil di Batang Jawa Tengah
Lapangan usaha Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan, Perdagangan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Lain, dan Konstruksi turut menopang pertumbuhan ekonomi Kaltara seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan pesta demokrasi yang diadakan secara serentak, serta terus diakselerasinya proyek strategis nasional (PSN).
“Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi akan sedikit tertahan terutama didorong oleh normalisasi demand global terhadap komoditas utama penyusun struktur PDRB Kaltara, yaitu komoditas batu bara dan produk perikanan,” ujarnya.
Dari sisi permintaan, Konsumsi Pemerintah, Konsumsi Rumah Tangga, dan Investasi diperkirakan tetap menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi Kaltara. Hal ini sejalan dengan kenaikan mobilitas masyarakat pasca pencabutan status pandemi dan kenaikan target realisasi investasi Kaltara pada 2024 sebesar Rp35,3 triliun dari sebelumnya Rp29,89 triliun.
Baca Juga:
Proyeksi 20 Tahun Pembangunan Kota Depok Mendatang 2045
[Redaktur: Patria Simorangkir]