WahanaNews-Kaltara | Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum berencana mengintervensi harga minyak goreng yang merangkak naik di masyarakat. Kemendag mengaku masih membahas bentuk intervensi yang akan dilaukan dengan pelaku usaha.
"Kami masih bahas bentuk intervensinya," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan kepada wartawan, Jumat (5/11).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Oke mengatakan saat ini koordinasi antara pemerintah dengan pelaku usaha lebih fokus pada ketersediaan pasokan minyak goreng ketimbang penurunan harga.
Tujuannya untuk memastikan bahwa pasokan minyak goreng kemasan sederhana aman sampai Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Yang penting tersedia dulu pasokan di dalam negeri," imbuhnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Berdasarkan data yang dikantonginya, stok minyak goreng dalam negeri saat ini sebanyak 628 ribu ton. Ia mengklaim jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk 1,5 bulan ke depan.
Selain memastikan pasokan cukup, Oke mengatakan pemerintah juga terus memantau agar tidak semua minyak sawit mentah (crude palm oils/CPO) diekspor ke luar negeri.
Dengan begitu, ada kecukupan untuk kebutuhan domestik.