"Hal yang penting jangan sampai CPO diekspor semua," ucapnya.
Oke menekankan tingginya harga minyak goreng saat ini terjadi karena harga CPO meningkat di pasar internasional.
Baca Juga:
Debut di CAEXPO–CABIS 2025, Kalsel Torehkan Kontrak Bisnis Raksasa dan Perluas Jaringan Global
Peningkatan terjadi karena ada gangguan pasokan di dunia untuk bahan baku minyak nabati lain, sehingga permintaan CPO meningkat.
"Kanada dan Argentina sebagai pemasok canola oil terjadi gangguan panen, sehingga produksinya turun sekitar 7 persen dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya.
Selain itu, ada penurunan produksi CPO di Malaysia sekitar 8 persen karena kekurangan tenaga kerja di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga:
Kemenkes Luncurkan Kampanye Eliminasi Kanker Leher Rahim, Samarinda Jadi Pionir di Kalimantan
Masalah lain, datang dari krisis energi di China, India, hingga Eropa akibat peningkatan permintaan.
Sementara berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga minyak goreng curah stagnan di Rp17 ribu per kilogram pada hari ini.
Namun, harga minyak goreng kemasan merek 1 dan minyak goreng kemasan merek 2 masing-masing naik 0,28 persen menjadi Rp18.050 per kg dan Rp17.600 per kg. [non]