Kaltara. WahanaNews.co - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membuat lahan tandus milik masyarakat menjadi hutan energi, menghasilkan tanaman bernilai yang bermanfaat sebagai energi penganti batu bara.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, penerapan teknologi co-firing atau substitusi batu bara di PLTU menjadi salah satu langkah strategis untuk mengurangi emisi, terobosan ini diiringi dengan pengembangan hutan energi berisi tanaman yang akan disulap menjadi biomassa untuk memuhi kebutuhan co-firing.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Untuk bisa memastikan pasokan biomassa, PLN EPI bersama berbagai pihak mengolah lahan tandus ataupun merehabilitasi hutan untuk menjadi sumber energi alternatif.
"Salah satu tugas PLN EPI menjamin pasokan energi untuk pembangkit. Oleh karena itu, kami memastikan proses menjaga rantai pasok ini tidak hanya dari sisi administrasi saja, tetapi justru pengambangan di hulu seperti pembuatan hutan energi. Selain mendapat kepastian pasokan, PLN EPI turut menjaga lingkungan serta mendorong perekonomian rakyat," kata Iwan, Minggu (1/10/2023).
Vice President Pengadaan, Pengendalian dan Logistik Biomassa PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Erfan Julianto menjelaskan hingga tahun 2025 mendatang kebutuhan biomassa untuk 52 PLTU milik PLN Grup mencapai 10,2 juta ton. Sumber biomassa seperti sodas, wood chip maupun wood pallet menjadi produk unggulan dari pengembangan hutan energi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"Jadi, co – firing ini dapat kami sampaikan bahwa PLN melakukan subtitusi terhadap bahan bakar utama PLTU batubara dengan bahan bakar jenis biomass. Dan biomass ini merupakan salah satu dari bahan bakar yang masuk kedalam EBT. Dan dengan potensi ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah di Indonesia," ujar Ervan.
Selain memanfaatkan lahan tandus menjadi hutan energi, PLN EPI juga mengembangkan produk biomassa dengan agriwaste. Pengelolaan limbah sekam padi, bonggol jagung dan turunan tebu menjadi salah satu upaya PLN EPI dalam meningkatkan produktifitas lahan pertanian serta meningkatkan keekonomian limbah.
"Dan yang potensial juga yaitu salah satu produk dari palmwaste, yaitu dari kepala sawit kita sudah menggunakan juga dan pellet tandan kosong. Dimana ini menjadi salah satu solusi bagi para petani sawit mengelola limbahnya," kata Ervan.