Dalam bauran energi primer yang disampaikan oleh Dewan Energi nasional (DEN) hingga tahun 2050, tren penggunaan energi fosil masih tetap kuat. Bahkan ikut membaur dengan sumber energi lainnya. Hingga tahun 2050 proyeksi konsumsi minyak naik hingga 139 persen dan proyeksi konsumsi gas naik hingga 298 persen.
Ditambahkan juga bahwa Indonesia masih memiliki potensi 68 Basin yang belum dieksplorasi (dari total 128 basin). Hal ini tentunya menjadi masa depan swasembada energi nasional.
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
Kita perlu memasifkan eksplorasi agar menemukan potensi cadangan baru migas di Indonesia. Indonesia harus mampu menjawab tantangan untuk memperkuat swasembada energinya melalui upaya eksplorasi yang lebih masif serta kolaboratif dengan berbagai pihak.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, Wisnu Wardana mengatakan dalam sambutannya, bahwa saat ini SKK Migas bersama KKKS saling
bersinergi, berkolaborasi meningkatkan akselerasi kegiatan mulai dari; mengoptimalkan asset existing, mempercepat produksi temuan baru, menerapkan EOR, melakukan eksplorasi secara masif hingga menggalakkan pengeboran hal ini dilakukan untuk mendukung tekad pemerintah dalam swasembada energi.
Indonesia masih memiliki daya tarik investor untuk investasi di bidang migas. Hal ini bisa dilihat dari penemuan cadangan baru di Geng North dan Layaran yang masuk dalam 5 penemuan terbesar di tahun 2023 (sumber: woodmackenzie, rystad energy and S&P global).
Baca Juga:
Sapu Bersih Cabor, Petrogas Juara Umum
Bahkan penemuan tersebut menjadi penemuan terbesar sejak lapangan Abadi ditemukan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]