"Supaya suasana Islamnya bisa masuk," ungkapnya.
Opsi lain juga terbuka untuk PDIP, yaitu mendekati ormas Nahdlatul Ulama (NU). Jika melihat beberapa kali penyelenggaraan Pemilu, capres dari PDIP kerap berpasangan dengan tokoh NU.
Baca Juga:
MK Koreksi Total Jadwal Pemilu, Pemilih Tak Lagi Harus Mencoblos 5 Kotak Sekaligus
Dimulai pada Pemilu 2004, ketika Megawati Sukarnoputri memilih Hasyim Muzadi sebagai pasangan calon wakil presiden.
Kemudian, Jokowi juga berpasangan dengan tokoh NU, yaitu Jusuf Kalla pada 2014, dan Maaruf Amin pada 2019 lalu.
Saiful menilai PDIP berpotensi mengusung Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres, jika melihat pada elektabilitasnya.
Baca Juga:
Pemilihan di Daerah Mundur ke 2031, Ini Putusan Mengejutkan MK soal Pilkada dan DPRD
Ganjar akan bersanding dengan tokoh dari NU.
"Pasangannya siapa kemungkinan ngambil dari NU. Ada Khofifah, dia cukup kuat di Jawa Timur, atau Yahya Cholil Staquf," ucapnya.
Nama lain yang mungkin bersanding dengan Ganjar adalah Eric Thohir atau Ridwan Kamil.