Wakil Kepala SKK Migas, Shinta Damayanti menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Industri Hulu Migas untuk melakukan penanaman pohon 1,6 juta pohon di tahun 2024 dengan CO2 reduction sebesar 300 ribu ton.
“Pagi ini kita berada dalam momen yang sangat penting, dimana hari ini kita melihat bahwa industri migas, yang memiliki stigma di masyarakat umum sebagai industri fosil penghasil emisi karbon.Ternyata memiliki komitmen yang nyata, dalam upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon," kata Shinta.
Baca Juga:
Raja Juli: Presiden Prabowo Ingin Sidang Paripurna DPR/MPR pada Agustus 2028 Sudah Bisa Digelar di IKN
Sejak diluncurkannya Renstra IOG 4.0 pada tahun 2020 yang lalu hingga saat ini telah ditanam 8.5 juta pohon.
Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Safitri menjelaskan bahwa Taman buah Puspantara berdiri di Tanah Kas Desa Suko Mulyo, seluas kurang lebih 14 ha, yang mana dalam tata ruang IKN masuk ke dalam Kawasan Pengembangan IKN dengan fungsi sebagai area budidaya pangan.
Pembangunan Taman Buah Puspantara ini diinisiasi oleh Otorita IKN, bekerja sama dengan mitra, yakni SKK Migas, Eni Indonesia, Pemerintah Desa Suko Mulyo, dan kedepannya perusahaan-perusahaan hulu migas lainnya.
Baca Juga:
Investasi Masuk ke IKN Capai Rp58,4 Triliun, OIKN Catat Pertumbuhan Positif
“Harapannya Taman Buah Puspantara ini dapat menjadi sentra tanaman buah di Ibu Kota Nusantara untuk mendukung ketahanan pangan demi mewujudkan Kota Hutan Berkelanjutan di IKN," kata Myrna.
Serta dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat setempat.
Selain itu juga sebagai ruang hijau yang bermanfaat untuk warga healing dan berwisata sejenak dari hiruk pikuk kehidupan.