Tujuannya, memiliki fungsi masing – masing seperti memperkuat tulang, memuluskan kulit dari vitamin C, menjaga daya tahan tubuh, untuk pertumbuhan otak dan tinggi badan.
Ia melakukan beberapa evaluasi salah satunya mengusulkan pada penyaluran makan bergizi bisa lebih efisien dan praktis yakni membuat tempat atau meja di depan pintu, jadi ketika jam istirahat para siswa bisa mengambil ditempatnya masing – masing.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
“Dalam kelas ada 30 murid, letakkan 1 meja di depan ruang kelas jadi bisa diambil para murid tadi ketika istirahat, lebih praktis dari pada dilayani satu per satu,” ujarnya.
Dikatakannya pada pembagian makan bergizi gratis akan dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu. Program ini bukan khusus anak SD namun juga dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, pra sekolah, TK, SD, SMP dan SMA.
Togap menjelaskan uji coba ini menggunakan standar nasional sebesar Rp15.000,- per orang. Berdasarkan uji coba di Malinau biaya Rp15.000,- tidak bisa masuk, karena masalah tempat dan keterbatasan transportasi.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Sedangkan di Kota Tarakan menjadi lebih murah sedikit, dan ini menjadi bahan evaluasi bersama dengan seluruh tim yang terlibat.
[Redaktur: Patria Simorangkir]