Ketujuh, Menjadi saksi peristiwa
penyerbuan Kantor PDI Megawati
27 Juli 1996 di Jalan Diponegoro No. 58. Waktu itu di usianya sudah 74 tahun,
Rosihan Anwar tetap meliput
kejadian yang sebenarnya.
Fakta-fakta itu mengemuka dalam acara “Seabad Rosihan Anwar” yang digelar keluarga Selasa (10/5) malam melalui aplikasi Zoom. Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Dua, Sumatera Barat, 10 Mei 1922, dan wafat 14 April 2011. Istri tercinta Siti Zuraida Sanawi mendahuinya sekitar tujuh bulan, wafat Minggu (5/9/2010) pagi.
Baca Juga:
Masinton Ajak RRI Eksplor Tapteng Sebagai Pusat Peradaban Nusantara
Rosihan Anwar dan Siti Zuraida bertemu pada masa pendudukan Jepang. Pasangan itu menikah, 25 April 1947, di masa revolusi kemerdekaan.
Mereka merupakan satu dari sedikit pasangan yang merasakan pahit getir perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan, kemerdekaan, Orde Lama (Orla), Orde Baru (Orba) hingga era Reformasi.
Maka, ketika pagi itu Tuhan menjemput Ibu Siti Zuraida merupakan kehilangan amat besar dan berat bagi Pak Ros.
Baca Juga:
Disorot Terkait Kasus Limbah B3, Ini Sejarah hingga Penghargaan yang Diraih RSU Bethesda Gunungsitoli
Lebih 63 tahun pasangan itu mengarungi bahtera perkawinan. Mereka dikaruniai tiga anak, Aida Fatia, Omar Lutfi, dan Naila, serta ada enam cucu. Perjuangan dan cinta seolah ikut berperan dalam perjalanan hidup mereka.
Testimoni kerabat dan sahabat
Acara yang berlangsung sekitar 2,5 jam dihadiri secara virtual oleh 150 kerabat, sahabat, dan sejawat almarhum. Tiga putra putri almarhum hadir dr Nonny, Omar Lutfhi Anwar dan dr Naila Karima, serta cucu-cucu.