Bahkan, ada yang sampai mengancam saya untuk menutup rubrik itu. Tentu saja ancaman semacam itu tidak pernah saya layani. Tak satu huruf pun saya pernah mau mengoreksi tulisan beliau, walau waktu membacanya sebelum terbit, hati ketar - ketir juga.
Saya pun menolak ketika beliau sendiri meminta saya memberi pengantar pada tulisan terbarunya, yang dia rampungkan beberapa saat sebelum dilarikan ke RS MMC, pada 7 Maret 2011 “ Tolong kasih pengantar, itu tulisan terakhir saya,” kata Pak Ros — melalui sambungan telepon dari ruang perawatannya di RS, waktu itu. Dan, itu memang menjadi tulisan terakhirnya.
Baca Juga:
Masinton Ajak RRI Eksplor Tapteng Sebagai Pusat Peradaban Nusantara
Dalam acara kenangan
" Seabad Rosihan Anwar ", saya juga menambahkan kesaksian mengenai peristiwa bersejarah Penyerbuan Kantor PDI ( Partai Demokrasi Indonesia) Jalan Diponegoro pada 27 Juli 1996.
Malam sebelum peristiwa itu, kami — saya, Pak Ros, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) ABRI, Mayjen Amir Syarifuddin bersantap di Resto Ayam Goreng Nyonya Suharti di jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat. Jendral Amir Syarifuddin yang punya inisiatif itu.
Dia meminta saya mengenalkannya dengan Pak Rosihan Anwar. Di sela-sela bersantap, Pak Ros menyampaikan keluhan kepada Pak Amir. Demo - demo yang terjadi di kantor PDI menggagunya karena kerumunannya berimbas ke depan kediaman beliau di jalan Surabaya.
Baca Juga:
Disorot Terkait Kasus Limbah B3, Ini Sejarah hingga Penghargaan yang Diraih RSU Bethesda Gunungsitoli
Pertemuan malam itu diakhiri dengan kami bertiga terjun cek ke lapangan, menumpang mobil saya. Saat melintas di depan kantor PDI, separuh ruas jalan ditutup digunakan untuk acara pengajian. Waduh! Bagaimana ini? Tiba-tiba Jendral Amir seperti "keceplosan" bicara sendiri.
Instink wartawan Pak Ros bekerja. Esok pagi Pak Ros jogging di kawasan itu, dan benar : hari itulah terjadi penyerbuan kantor PDI. Pak Ros menulis peristiwa itu esoknya di Harian Kompas. Menurut ceritanya, Amir berada di lokasi, dan bersyukut mengenalinya. Amir langsung mengamankan Pak Ros ke pos jaga rumah almarhum Jendral Sugandhi.
Big Data