Peringkat sejumlah daerah di Indonesia Timur juga berangsur-angsur membaik sebagaimana di wilayah Jawa dan Sumatera.
Seiring dengan menurunnya indikasi keparahan dampak pandemi itu, kegiatan publik sudah kembali “normal” dengan mulai hiruk pikuknya kemacetan jalanan di perkotaan, dan mulai bergairahnya pusat-pusat perbelanjaan.
Baca Juga:
Menteri Meutya Klaim 11 Pegawai Komdigi Tersangka Judol Tak Ada Eselon I atau II
Dirlantas Polda Metro Jaya memberitakan, volume arus lalu lintas telah mendekati normal dan menimbulkan kemacetan di beberapa wilayah Ibu Kota.
Kenaikan arus lalu lintas meningkat dibanding minggu-minggu sebelumnya dan mencapai 40 persen atau bahkan di beberapa titik sudah 80 persen.
“Sehingga memang Jakarta sudah mulai macet di mana-mana," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, sebagaimana disadur dari laman tribratanews.polri.go.id, Selasa (23/11/21).
Baca Juga:
Sekda dan 2 Pejabat Pemko Gunungsitoli Ditetapkan Tersangka Kasus Tindak Pidana Pemilu
Demikian pula laporan Asosiasi Pengelolaan Pusat Belanja Indonesia (APBBI) mencatat, hingga akhir September 2021 lalu telah terjadi kenaikan kunjungan antara 5-10 persen menjadi sekitar 35 hingga 35-40 persen (Kompas.com, 28/9/2021).
Di tengah kembalinya hiruk pikuk aktivitas publik, ada dua jenis kegiatan publik yang masih dilakukan secara hati-hati, yakni kegiatan belajar mengajar di sekolah/kampus dan kegiatan perkantoran di kota-kota besar seperti Jakarta.
Penerapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaan Tatap Muka (PTM) di sekolah bersifat “fleksibel”, yaitu menyesuaikan dengan tingkat ancaman penularan baru Covid-19 yang terdekteksi di lingkungan sekolah.